Cari Blog Ini

Selasa, 24 Januari 2012

Morfologi Kelapa Sawit


Kecambah
Kelapa sawit berkembang biak dengan biji dan akan berkecambah untuk selanjutnya tumbuh menjadi tanaman. Susunan buah kelapa sawit dari lapisan luar sebagai berikut :
1.      Kulit buah yang licin dank eras ( Epicarp )
2.      Daging buah ( Mesocarp ), terdiri atas susunan serabut ( fibre ) dan mengandung     minyak.
3.      3.         Kulit biji atau cangkang tempurung  
( Endocarp ), berwarna hitam dan keras.
4.      Daging biji ( Mesosperm ), berwarna putih dan
 mengandung minyak.
5.      Lembaga ( Embrio ) Lembaga yang keuar dari kulit biji
-          Arah tegak lurus keatas ( fototrophy ), disebut radikula yang selanjutnya akan menjadi batang  dan daun kelapa sawit.
-          Arah tegak lurus kebaawah ( geotrophy ),disebut redikula yang selanjutnya akan menjadi akar.
           
            Plumula akan muncukl setelah redikula tumbuh sekitar satu sentimeter.akar- akar edventif pertama muncul di sebuah ring di atas sambungan radikula-hipokotil,kemudian membentuuk akar –akar sekunder sebelum akar pertama muncul.bibit kelapa sawit memerlikan waktu hingga tiga bulan untuk berubah menjadi organism yang mampu memfotosintesis dan mengabsorpsi makanan dari dalam tanah secara sempurna.             

Akar.
                        Kecambah yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan digantikan akar serabut. Akar serabut memiliki banyak percabangan, membentuk anyaman yang rapat dan tebal. Sebagian akar tanaman kelapa sawit tumbuh ke bawah
 ( Vertikal ) dan tumbuh ke samping ( Horizontal ).
                        Kelapa sawit tumbuhan monokotil,artinya ,tanaman dari family araceae ini memiliki akar serabut, redikula pada bibit tumbuh memanjang kebawah selama enam bulan hingga mencapai 15 cm dan menjadi akar primer, akar ini akan terus berkembang.
                        Akar serabut yang tumbuh secara vertical dan horizontal di dalam tanah .akar ini akan bercabang menjadi akar sekunder, selanjutnya, akar sekunder berkembang dan bercabang kembali menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Akar serabut kelapa sawit tumbuh di seluruh pangkal batang hingga 50 cm diatas permukaan tanah. Akar ini terdiri atas akar primer, sekunder, tersier, hingga quarter yang bisa disebut dengan feeder roots. Jika dirawat dengan baik, pekembangan akar akan membantu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi kelapa sawit. perakaran yang kuat lebih tahan terhadap penyakit pangkal batang ( Ganoderma s.p ) dan kekeringan. perakaran tanaman kelapa sawit dapat mencapai kedalaman 8 meter dan 16 meter secara horizontal.
                        Pemeliharaan akar meningkatkan kapasitas absorsi tanaman (penyerapan unsur hara oleh tanaman melalui akar ) percobaan dilapangan dengan menimbun daerah perakaran pada pangakal batang  akan memperbaiki pertumbuhan tanaman. akar yang terpelihara akan menambah berat TBS. dan memperbaiki pertandingan  sex ratio sebagai faktor penentu produksi tanaman kelapa sawit.

Batang.
                        Pada tahun – tahun pertama, sejak perkecambahan kelapa sawit tidak menunjukkan pertumbuhan memanjang. Setelah tanaman berumur 4 tahun batang baru memperlihatkan pertumbuhan memanjangnya.pertumbuhan batang tergantung pada kekuatan pertumbuhan daun – daunnya.
                        Kelapa sawit tidak memliki batang yang bercabang. pada pertumbuhan awal setelah fase muda ( seeding ) ,terjadi pembentukan batang – batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia. titik  tumbuh terletak di pucuk batang dan terbenam di dalam tajuk daun ,bentuknya seperti kubis dan enak di makan.
                        Di batang terdapat pangkal pelepah – pelepah daun yang melekat dan sukar terlepas, meskipun daun telah kering dan mati. pada tanaman tua, pangkal – pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa sawit tampak berwarna hitam beruas.
                        Tanaman yang tumbuh kurus memanjang menandakan bahwa faktor – faktor tumbuhnya tidak sempurna, keadaan ini sering tarjadi karena jarak tanam terlalu sempit sehingga daun - daun kelapa sawit saling tumpang tindih ( Overlapping ), akibatnya daun kesulitan mendapatkan sinar matahari.tanaman yang masih muada dan pertumbuhan batangnya cepat tinggi akan memberikan hasil produksi dibawah normal. Secara alami tanaman kelapa sawit dapat mencapai umur 100 tahun dan tinggi mencapai 20 meter, tetapi, tanaman kelapa sawit sudah harus diremajakan sebelum mencapai umur tersebut, karena produksi buah dan ongkos pemanenan sudah tidak seimbang.

Daun.
                        Daun tanaman kelapa sawit tumbuh di dekat titik tumbuh. Setiap bulan biasanya akan tumbuh dua lembar daun, lalu pembentukan daun berikutnya akan membentuk sudut 1350arah pertumbuhan daun pupus lurus tegak keatas dan berwarna kuning.
                        Kelapa sawit memiliki daun ( frond ) yang menyerupai bulu burung atau ayam.di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. anak anak daun ( foliage leaf
 let ) tersusun berbaris dua hingga ujung daun dan berjumlah 80 – 120 lembar. di tengah tengah setiap anak daun terbebtuk lidi sebagai tulang daun.
                        Ujung pelepah daun sering tumbuh menyerupai buntut benang yang mecirikan kekurangan unsur karbon. ciri lainya ,ujung daun membentuk seperti ujung tombak ( hook leaf ).boron merupakan unsur hara yang ada di dalam tanah. tetapi kadang jumlahnya tidak cukup  untuk kebutuhan tanaman seehingga perlu di tambah melalui pemupukan. kekurangan lainya seperti defesiensi unsur hara nitrogen dan magnesium dicirikan dari warna daun yang semakin pucat dan cenderung menguning, tidak hijau mengkilap.
                        kelapa sawit dewasa mempunyai 30 – 40 pelepah daun ,kadang hingga 48 pelepah ( 1-2   pelepah di bawah tandan ). produksi dan rata-rata  24 – 26 pelepah / tahun. dihitung mulai dari pelepah yang telah membuka.berdasar kan data publikasi helai. kemudian sewaktu umur  10 tahun jumlah bisa mencapai 280- 300 helai.

Bunga.
                       Susnan buah terdiri dari karangan bunga yang terdiri dari bunga jantan   
( Tepung sari ) dan bunga betina ( Putik ). Namun ada juga tanaman kelapa sawit yang hanya memproduksi bunga jantan saja.
                        Kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah  mulai dewasa dan mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga tersebut keluar dari ketiak atau pangkal pelepah daun bagian dalam. bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. kelapa sawit mengadakan penyerbukan bersilang ( croospollination ) artinya, bunga betina dari pohon yang satu di buahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainya dengan perantaran angin dan atau serangga penyerbuk.
                        Masa reseptif ( masa putik menerima tepung sari ) adalah 3 X 24 jam, setelah itu putik akan berwarna hitam dan mengering, jika selubung bunga ( Spatha ) bunga jantan baru terbuka akan tercium bau harum, tepung sarinya baru dan masih segar. Dalam keadaan alami tepung sari hanya dapat hidup ( membuahi putik ) selama 24 jam saja, tepung sari dapat bertahan 10 minggu apabila diawetkan dengan cara di oven dengan suhu konstan 600C selama 24 jam.tepung sari awetan biasanya di gunakan dalam penyerbukan bantuan ( assisted pollination ).
                        Perbandingan bunga betina dan bunga jantan  ( sex ratio )  sangat di pengaruhi oleh pupuk dan air, jika tanaman kekurangan pupuk dan kekurangan air,bunga jantan akan lebih banyak keluar. produktivitas tanaman menjadi baik jika unsur hara dan air dapat tercukupi dan tersedia.dalam jumlah yang cukup dan seimbang. kecukupan unsur hara dan air didasarkan pada analisis tanah ,air dan daun sesuai dengan umur tanaman, sex ratio mulai terbentuk 24 bulan sebelum di panen, artinya, calon bunga ( primordial ) telah terbentuk dua tahun sebelum panen. karena itu, perencanaan produksi di hitung minimal tiga tahun sebelumnya, sehingga perencanaan pemupukan dapat di jadwalkan.

Buah
                        Buah kelapa sawit tumbuh di ketiak daun dan membentuk tandan, semakin tua umur tanaman maka pertumbuhan daun semakin sedikit dan produksi buahnya akan semakin menurun, tetapi tidak berarti produksi minyaknya menurun. Berat tandan kelapa sawit pun bervariasi, dari beberapa ons hingga 30 kg.
                        Tanaman kelapa sawit akan mulai berbuah pada umur 18 bulan setelah tanam, tetapi kadar minyaknya masih sedikit dan persentase limbah ( lumpur ) tinggi. Maka dari itulah di perkebunan kelapa sawit buah yang tumbuh pada tanaman muda harus dibuang 
( Kastrasi ) agar tidak menjadi buah

                        Buah muda berwana hijau pucat, semakin tua berubah menjadi hijau hitam hingga kuning.buah sawit yang masih mentah berwarna hitam ( nigrescens ), beberap diantaranya yang berwarna hijau ( virescens ), sementara itu, buah matang berwarna merah kuning ( oranye ).selanjutnya buah matang akan rontok ( buah leles atau brondol ) keadaan ini menandakan bahwa kelapa sawit sudah layak panen diberikan bersdasarkan jumlah jatuhnya brondolan ,yakni 1-2 buah per kg tandan.tandan sawit terdir atas sekitar 2000 sawit dan tingkat kematangannya bervariasi.secara praktis,tandan yang dianggap matang atau layak panen adalah jika telah berwarna merah jingga yang memiliki kandungan karotena ( pigmen alami berwarna merah, berada dibagian kulit buah yang matang) namaun, ada juga buah sawit yang tidak mengandung karotena di mesocarpnya ( buah albecens ).
                        Biji kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot yang berbeda untuk setiap jenisnya. Biji dura afrika memiliki panjang 2 – 3 Cm dan bobot rata – rata 4 gram, sehingga dalam satu kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, sedangkan biji tenera afrika rata – rata memiliki berat 2 gram per biji. Umumnya, biji kelapa sawit memiliki periode dorman, yakni periode istirahat yang tidak segera dapat berkecambah atau tumbuh. Perkecambahan bias berlangsung lebih dari 6 bulan, dengan tingkat keberhasilan sekitar 50%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar